Mengupas tentang apakah ilmu sudah kita amalkan atau belum, karena ilmu merupakan suatu kebanggaan bahkan dapat menjadi pengangkat derajat kita.
Meskipun Antarktika hanya memiliki sedikit penduduk, mereka semua datang dari seluruh dunia, dan meliputi para penganut sejumlah agama.
Menurut The Association of Religion Data Archives, 72.00% personil di Antarktika menganut agama Kristen, 23.60% tidak beragama, 2.71% Muslim, 1.00% Hindu, dan 0.70% Buddha. Dengan sedikit penduduk, yaitu 5.000 jiwa di bulan-bulan musim panas dan 1.000 jiwa di musim dingin, survei penganut agama tidak memperlihatkan agama asli para personil di benua itu.[1]
Antarktika memiliki beberapa bangunan religius yang digunakan sebagai tempat ibadah: Kapel Salju, Antarktika (kapel Kristen non-denominasi di McMurdo Station), Gereja Trinitas, Antarktika (gereja Ortodoks Rusia di Bellingshausen Station), Gereja Santa Maria Reina de la Paz di Villa Las Estrellas, dan kapel Katolik permanen yang terbuat dari es di Belgrano II Base.[2] The Worldwide Antarctic Program berencana membangun sebuah kapel Katolik di Mario Zucchelli Station, Terra Nova Bay, Antarktika; sementara kapel Katolik pertama (dinamai setelah Saint Francis of Assisi) dibangun tahun 1976 di Esperanza Base milik Argentina.[3] Kapel Katolik paling selatan terletak di Belgrano II Base milik Argentina.[4]
Juga ada gereja di beberapa pulau Sub-Antarktik, yaitu Grytviken di Georgia Selatan; dan Port-aux-Français di pulau utama Kerguelen, dan Kapel St. Ivan Rilski (kapel Ortodoks Bulgaria di St. Kliment Ohridski Base), Kapel San Francisco de Asis di Esperanza Base, Kepulauan Shetland Selatan.
Sumber:Wilkipedia bahasa Indonesia
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Sumber:Wilkipedia bahasa Indonesia
Ilmu adalah suatu yang harus dimiliki insan yang hidup di dunia. Karena pada masa sekarang ini apabila ada seorang insan yang tak berilmu, maka celakalah dia. Karena ilmu merupakan suatu yang dapat mengangkat derajat hidup kita.
Namun pada era sekarang ini, banyak sekali generasi penerus bangsa yang miskin akan ilmu. Ini semua didasari oleh kemiskinan dan kemalasan karena persoalan keluarga Selain itu mereka disuruh untuk membantu kedua orangtuanya, untuk membantu mereka bekerja.
Sangat berbeda dengan anak-anak usia sekolah di negara tetangga kita, Malaysia. Di sana pendidikan anak sangat diprioritaskan, sampai-sampai rata-rata anak -anak di Malaysia telah menguasai bahasa Inggris. Keadaan itu sangat berbeda dengan negara kita. Padahal pada tahun 70-an orang Malaysia banyak yang mencari ilmu di Indonesia. Namun keadaan sekarang malah sebaliknya. Sekarang apa yang harus kita lakukan sebagai penerus bangsa untuk negara kita untuk mengejar ketertinggalan?Ya jawabannya tentu saja menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, walau hrus sampai ke negeri China.
Ilmu harus diamalkan karena ilmu adalah sesuatu yang memang harus benar-benar dimiliki oleh semua insan. Apakah ilmu yang kita punya sudah kita amalkan, karena ilmu tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.
Apakah sudah tersisip di dalam hati kita tentang berbagai ilmu?karena berbagi amatlah penting di zaman sekarang ini. Apalagi kita hidup di negara yang sedang berkembang, maka ilmu merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi.
Coba lihat banyak sekali anak-anak yang tidak bersekolah, padahal mereka adalah calon penerus bangsa. Bayangkan saja bagaimana keadaan negara kita nanti apabila generasi muda yang akan datang tidak terpelajar?
Designed by TumanoB. Converted to Blogger by Blogger FAQs.